Wedding party of Batak ...(special for Ika)

First Class service...;)

Hmmm...biarpun masih berstatus sebagai mahasiswa, sering kejar-kejaran dengan bis patas/PPD n cuma punya duit pas-pasan (pas ongkos, pas buat beli makan + vannilla latte, n pas buat cetak beberapa lembar foto ukuran 'paket hemat'... :P) bukan berarti ga bisa menikmati first class service ala bule di Kuta-Bali loh!!! Huahahahhaah...ternyata menjadi 'seorang Ratu' itu sangat menyenangkan!!! Bisa memanjakan diri sampai lebay, mau berenang n mandi kapan aja, makan makanan bergizi tanpa takut ada kandungan borax/formalin dan memiliki fotografer pribadi..hihihi asiknyaaaa...:D

Thanks Lord Jesus, hanya KAU yang bisa membuat aku menikmati saat-saat seperti ini...
Thanks juga karena KAU tidak membiarkan kameraku menganggur!!!..:D

Hadassah

"...aku menyuruh seorang pelayanku mencuci rambutku dalam susu, menggosoknya kering dengan selimut-selimut wol dan melicinkannya dengan minyak. Yang lain menyisirnya lurus ke bawah dengan sisir tulang lembu favoritku. Rambutku panjang dan hampir hitam mengkilat pada saat-saat itu, dan perawatan pelurusan rambut selama berminggu-minggu telah melenyapkan ikal apa pun pada rambutku saat kedatanganku di harem itu. Malam itu rambutku terurai tebal, hitam, dan mengkilat menutupi bahuku, gaya ideal persia. "(sumber : Tommy Tenney, Hadassah).
Ini adalah sebagian kutipan dari sebuah novel berjudul 'Hadassah-one night with the king' karya Tommy Tenney yang juga seorang peneliti sejarah terutama sejarah Persia kuno-Irak dan Iran sekarang- serta kehidupan Ratu Ester. Buku ini berisi tentang riwayat hidup seorang wanita Yahudi yang menjadi Ratu di Persia pada tahun 490 SM, walaupun dikemas dalam sebuah novel tetapi terdapat unsur historis yang sangat kuat tentang suatu masa yang sangat penting dalam sejarah agamawi tersebut.
'Hadassah' merupakan salah satu buku paling menarik yang pernah kubaca, juga sebagai buku yang memberikan penjelasan kepadaku mengenai hubungan kitab Ester dengan sejarah yang terjadi pada masa itu. Aku bersyukur bisa menemukan buku ini, dan lebih bersyukur lagi karena TUHAN mengubah namaku menjadi 'Esther'.

Artistic Place

Tempat paling artistik yang selalu ingin kukunjungi bahkan sampai ribuan kali, salah satunya adalah BALI! Jujur saja, waktu pertama kali mengunjungi Bali, mataku melotot hampir tidak berkedip melihat panorama alam disana yang begitu indah. Mulai dari samudra, pantai, gunung, danau, sawah, pura, pertokoan bahkan sampai batu2 yang terdapat dijalanan semuanya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi. Tidak berlebihan kalau aku menyebutkan bahwa Bali adalah tempat dimana para seniman berbakat berkumpul, juga tempat dimana orang-orang sangat menghargai karya seni. Kelak, jika TUHAN memberikan kesempatan di masa depan, aku pasti akan pergi kesana lagi.